Menaker Dorong Perguruan Tinggi Kembangkan Pusat Pengembangan Karier

By Admin

nusakini.com-- Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mendorong perguruan tinggi untuk mengembangkan pusat pengembangan karir berbasis kompetensi. Hal itu diperlukan untuk mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.   

“Saya mendorong agar kembangkan semacam career development centre (pusat pengembangan karier) untuk membantu mereka dapat pelatihan di bidang tertentu. Misal, dengan mengikuti satu program jurusan tertentu dan lulus mereka selain mendapat gelar juga mendapatkan sertifikat kompetensi lain,” ujarnya dalam kuliah umum di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang bertajuk “Ketenagakerjaan di Indonesia, Peluang dan Tantangan” di Malang, Kamis (17/11). 

Menurut Menaker, dengan bekal pelatihan kompetensi di kampus, mahasiswa memiliki peluang yang lebih besar untuk terserap di pasar kerja. Pasalnya, saat ini angka pengangguran yang merupakan lulusan perguruan tinggi meningkat. Permasalahan lainnya adalah lulusan perguruan tinggi yang underutilized. Penyebab utama dari fenomena tersebut antara lain tingkat pendidikan dan ketidaksesuaian kompetensi. 

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) sampai dengan bulan Agustus 2016, jumlah tenaga kerja berpendidikan tinggi yang bekerja sebanyak 14,57 juta (12,24%) dari 118,41 juta orang yang bekerja, dan sebanyak 787.000 (11,19%) dari 7,03 juta orang yang menganggur. 

Sementara itu Kemenristekdikti mencatat jumlah perguruan tinggi umum diseluruh Indonesia sebanyak 3.221 dan perguruan tinggi agama sebanyak 1.020. Setiap tahun rata-rata menghasilkan lulusan sebanyak + 750.000 orang, dari berbagai tingkatan pendidikan tinggi yang siap masuk ke pasar kerja. 

“Ini problem dan tantangan bagi perguruan tinggi dan seluruh pihak baik pemerintah dan swasta. Oleh karenanya menjadi penting bagi perguruan tinggi melakukan Pemetaan terhadap perkembangan pasar kerja dan kecenderungan the future of work. Hal itu penting dalam meningkatkan relevansi lulusan dengan kebutuhan pasar kerja,” ujarnya. 

Menaker melanjutkan, saat ini pemerintah fokus mendorong pendidikan dan pelatihan vokasi dalam rangka memastikan ketercukupan skill SDM bagi ekonomi yang akan datang. Untuk melakukannya, keterlibatan seluruh stakeholders harus dilibatkan. 

“Keterlibatan dunia usaha sangat penting. Karenanya saya ingin perguruan tinggi mengembangkan skema kerjasama dengan dunia usaha,” kata Menaker.  

Selain itu, pemerintah juga mendorong perguruan tinggi untuk membuat SKKNI untuk bidang pekerjaan terkait. Sebab, dengan ada SKKNI akan ada pelatihan, dengan ada pelatihan akan ada sertifikasinya karena sertifikasi sangat penting di era persaingan. (p/ab)